Bila pulang kerumah ibu, hal yang akan saya lakukan setelah bersalaman adalah membuka tudung saji di meja makan. Karena apa? karena saya sangat rindu masakan ibu, sebenarnya bukan karena kelaparan, bahkan walaupun sudah mampir disebuah warung makan tetap itu yang akan saya lakukan. Apapun yang dimasak, akan terasa pas dan enak dilidah saya. Kadang melihat penampakannya saja kurang menarik, tetapi setelah merasakannya, perut ini selalu tertarik untuk menikmatinya.
Sekarang saya sudah menjadi seorang ibu, sering juga setelah memasak menghidangkan ke anak-anak terbit rasa penasaran dan selalu bertanya kepada anak-anak. Ketika anak-anak mengunyah pada suapan pertama selalu saya tanya "Enak tidak?" dan mereka serentak menjawab "Enaaaak...". Plong rasanya, ternyata buat anak-anak masakan saya juga terenak... hehehe
Berda lagi kalau bapak saya kerumah dan menikmati masakan saya, penasaran juga bertanya "Bapak enak mboten?" Bapak malah kembali bertanya kepada saya "Lha iki mau masak apa? bumbune apa?" kemudian saya jawab " Masak sayur asem bumbunya bawang merah, bawang putih, lombok, bumbu dapur untuk penyedap" jawab saya. Bapak kemudian mengeluarkan komentarnya " Jane ya bumbune padha karo sing digunakake ibumu". Hehhe kata "jane " itulah yang menjadi pembeda masakan saya dan ibu. Jadi saya bisa menyimpulkan juga, buat bapak masakan terenak juga masakan ibu.
Tapi saya tetap optimis, masakan saya paling enak buat suami dana anak-anak saya... karena "Masakan Ibu Paling Enak Sedunia"
Masakan Ibu Paling Enak Sedunia
Masakan ibu adalah masakan terlezat untuk anak-anakknya
Mengalahkan rasa masakan bintang lima, bagi mereka,
Apapun lauknya
Apapun sayurnya
Semua enak
Semua sedap
Karena semua dibuat dengan cinta
Masakan ibu paling enak sedunia...
Perhatian gizinya
Bahan halalnya
Besar manfaatnya
Untuk tumbuh kembang mereka
semangat masak yuuk...
🥗buat mereka di masa pertumbuhannya
🥗buat kesehatannya
🥗buat energi untuk aktifitasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar