Rabu, 02 Maret 2016

Ujian Sekolah


Ujian Sekolah
Salatiga, 26 Maret 2015
Biocah bocah...
Ing kene wis telung taun anggonmu padha sekolah
Iki wancine kowe kabeh padha obah
Kanthi sinau sewayah-wayah
Lan ora lali ngakehi ibadah
Dadi bocah bisaa gawe wong tuwamu bungah
Bungahe manawa anake ora padha urip susah
Ya mung kanthi usahamu sing ora krasa sayah
Ayo cah...  aja nglokro anggonmu nglakoni ujian sekolah
Semangat ya Cah

Urip ing donya


Urip ing donya

Urip iki mung sawetara
Ora krasa  padha nandang rugi
Ora eling urip ing donya mung sedela
Manawa gelem nata pikiran, gelem kelingan
Urip iki kaya mung mampir ngombe
Ora suwe
Apa sing ditindakake, sing dirungokake, sing diomongake
Kabeh iku bakal dijaluki tanggung jawabe
Mula ing donya aja padha tumindak dora
Merga manungsa orangerti
Kapan dipundhut sing Kuasa

Salatiga, 2 Juni 2014










Manungsa



Salatiga, 7 April 2015
Jare ngono ora arep suwala, ora arep endha
Manut sing dadi titah sing Kuasa
Netepi Kuwajibane manungsa
Nanging jenenge wae manungsa
Menus-menus kakean dosa
Apa wae sing ditindakna
Ana wae sing nyrempet  marang tumindak ala
Saka lathine wae, lagi guneman sithik
Ana tetembungan sing gawe lara penggalihe wong liya
Arep meneng wae? Apa iya bisa?
Mengko ya dadi guneme wong akeh,
jare “ wong kok anggep ora gelem sesapa”
Mula Gusti Allah tansah mbukak lawange tobat
Supaya manungsa gelem metani tumindake dhewe-dhewe
Ora mung golek alane tumrab sapadha-padha
Saben wayah ngakehi anggone tobat, jaluk ngapura marang sing Kuasa

Cemburu menjadi Bumbu


Cemburu Menjadi Bumbu
Hidup berumah tangga, kehidupan yang pasti didamba setiap orang yang sudah dewasa. Tapi apakah kehidupan berumah tangga itu mudah untuk melaluinya? Ternyata setelah berumah tangga baru akan dirasakan betapa sulitnya menyatukan, memadu padankan sesuatu yang berbeda. Berbeda sifatnya, berbeda latar belakang keluarganya, berbeda kemauannya bahkan berbeda makanan favoritnya. Dari kesemua perbedaan itu bila tidak tau sama tau bisa berakhir dengan pertengkaran, perdebatan dan akhirnya perceraian. Dan jangan ditanya seberapa sering berbeda pendapat? seberapa sering bertengkar? Dalam biduk rumah tangga tidak mungkin akan lancar lancar saja tanpa ada masalah didalamnya. Tentang keyakinan? tentang kepercayaan? Keyakinan dan kepercayaan adalah hal mutlak dalam berumah tangga. Karena kadang cemburupun melanda, menurut penulis cemburu adalah hal yang sah-sah saja asalkan cemburunya tidak membabi buta. Karena cemburu adalah sifat yang ada bersamaan dengan adanya rasa cinta. Kalau ada suami atau istri yang tidak mau dicemburui berarti harus siap juga kalau suami atau istrimu tidak mencintaimu lagi. 
Rasulullah juga pernah merasa cemburu, Suatu ketika Aisyah dan rombongan Rasulullah SAW dalam perjalanan menuju Madinah dan Aisyah tertinggal di perjalanan karena tidak diketahui kalau beliau sedang mengambil kalungnya yang tertinggal. Dan saat itu seorang sahabat yaitu Shafwan ibn al-Mu’athal juga tertinggal dalam rombongan. Akhirnya Aisyah dan Shafwan pulang bersama, tetapi di Madinah tersebar fitnah oleh sekelompok munafik. Dan pada saat itu terdapat perubahan sikap Rasulullah pada Aisyah Rasulullah SAW menjadi dingin dan acuh sehingga Aisyah kebingungan apa yang terjadi. Beberapa waktu kemudian akhirnya Aisyah mengetahui hal tersebut. Kabar bohong tersebut sangat menusuk hati Rasulullah SAW, bagaimanapun laki-laki pasti sakit hati kalau mendengar kabar seperti itu mengenai istrinya. Suatu hari, Rasulullah mendatangi Aisyah ke rumah Abu Bakar memintanya mengaku dan bertaubat atas perbuatan yang tidak dilakukannya. Aisyahpun terus berdoa dan memohon kepada Allah, Beberapa hari kemudian turunlah wahyu An-Nur 11-22.
Begitupun Aisya juga pernah merasa cemburu, Suatu hari usai melaksanakan salat ashar, Aisyah menemani Rasul mengunjungi rumah istri-istrinya. Namun Aisyah tertegun melihat langkah Rasul yang berhenti di rumah Hafshah binti Umar. Dalam hatinya Aisyah bertanya, ada apa gerangan sehingga suamiku bisa berhenti lama ketika mengunjungi salah satu rumah istrinya.
Jadi jangan pernah salahkan jika suami atau istrimu cemburu. Ada beberapa tips agar rasa cemburu itu bisa menjadi bumbu:
1.   Kalau rasa cemburu sedang melanda maka serahkan semua hanya KepadaNya.
Suami atau istrimu adalah seseorang yang diberikan oleh Allah untukmu maka dikalau kita merasa cemburu maka serahkan ia kepada Allah, maka hati kita akan tenang.
2.   Berfikir positif
Yakinkan diri anda bahwa pasangan anda baik-baik saja diluar sana. Dari pada bernegatif thinking lebih baik berdoa kepadaNya agar tetap menyatukan hati dan cinta bersemi kembali
3.   Untuk selalu menjaga keutuhan rumah tangga
Dengan mengendalikan perasaan cemburu agar tidak membabibuta, berusaha berlemah lembut terhadap pasangan walaupun hati kita kadang merasa tersiksa, niatkan hanya untuk mencapai ridhoNya. Menciptakan keluarga samawa samapai Allah lah yang memisahkan
4.   Ingat anak-anak
Anak adalah pemersatu hubungan maka jika sedang cemburu dan amarah meledhak ingatlah anak-anak. Demi merekalah hubungan harus di pertahankan
5.   Me Time
Ketika rasa cemburu melanda maka hilangkan rasa itu dengan keluar sesaat bebas dari aktivitas dirumah untuk memanjakan diri misalnya ke salon, silaturahmi dengan teman-teman lama atau tetangga
6.   Jadikan diri yang paling istimewa
Jadikan diri anda yang paling istimewa dihati pasangan anda, percaya dirilah bahwa pasangan anda masih sangat membutuhkan anda. Dengan intropeksi diri dan merubah sikap jika ada sikap yang kurang disukai pasangan anda

Jadi jadikan cemburumu untuk menjadi bumbu di rumah tanggamu.

Membangun Literasi Digital Keluarga

Mari kita intip kegiatan anak sulung kita didalam kamarnya, ternyata sedang serius dengan gadgetnya. Kemudian mari berjalan, kita lihat sang...