Sabtu, 31 Agustus 2019

Masih di malam tahun baru 1441H
Dari kejauhan terdengar lagu lagu, kembang api, mereka menyambut tahun baru ini dengan hingar bingar musik mengalun disana. Menggambarkan kebahagiaan sukacita menyambut tahun baru Islam.kebanggaan tersendiri bisa merasakan pergantian tahun ini, rasanya berbeda dengan malam tahun baru tahun kemarin. Mungkin karena suasana dirumah sepi hanya bertiga saja. Tapi suasana seperti ini saya nikmati dengan terus bersyukur kepadaNya. Saya percaya Allah sangat menyayangi saya dan keluarga ini, keluarga yang kami bangun hampir 9 tahun. Ternyata semakin kesana semakin berat juga ujiannya, ujian berupa kekurangan, kelebihan, kesusahan, kebahagiaan. Mungkin memang beginilah rasanya orang berkeluarga ya...
Allah memberi ujian agar kita semakin dekat denganNya..,
Hidup jauh dengan suami, itu sangat berat. Dengan dua anak yang masih kecil, yang masih butuh perhatian ekstra. Jauh dengan sanak saudara dan juga tidak punya asisten keluarga. Beratnya..,, Ya Allah semoga kami lulus melewati ujian ini. Anak anak yang sedang senang-senangnya memancing emosi, menguras energi menyita perhatian ekstra. Sulit ditulis bagaiman beratnya menjadi ibu yang harus menyelesaikan apa apa sendiri dirumah, juga menjadi ibu pekerja.
Malam tahun baru Tahun 1441H

Ku tak tau Allah memberi kontrak waktu untuk hidup didunia ini berapa tahun lagi. Yang Ku tau kudusini hanya mampir untuk mencari bekal untuk kehidupan yang hakiki. Sekian tahun kulewati dengan berbagai cerita di setiap tahunnya. Setiap tahun memberi tanda semakin bertambahnya usia semakin beraneka juga ujian melanda. Ujian untuk menguatkan keimanan, dan pada puncaknya ujian yang ada muaranya adalah kepasrahan hanya kepadaNya.
Ujian dalam berkeluarga, ternyata sangat menguras energi. Memperkuat, mendewasakan... lihatlah anak anak ini mereka tumbuh dengan cepat. Mereka butuh kasih sayang dan figur untuk dijadikannya panutan contoh dalam kehidupan. Dari siapa? Dari orang tualah... sosok yang pertama mereka kenal dalam kehidupannya. Anak anak hebat itu terlahir dari ibu yang hebat. Jadi kalo sedang nglokro-nglokronya, anak anak inilah yang menjadi penyemangat saya. Saya percaya ketika mereka sedang rewel, atau sedang menjengkelkan. Itulah ujian.., pastilah Allah menguji orang tuanya. Tar keenakan orang tuanya dong kalo gak di uji... anak pintar, anak sukses, anak cerdas, anak empati, anak sholeh, anak hebat, itu akan muncul ketika orang tuanya lulus ujian.
Dari kesabaran dalam mendidik, akan berbuah manis. Percayalah... kelak kau akan merasakan anak anak yang sekarang ini masih kecil kecil tiba tiba akan menjadi pemuda yang sholeh, yang sangat perhatian sekali kepada orang tuanya terutama ibunya. Karena dalam pikiran mereka akan terpatri “orang tuanya mendidik dengan sayang maka akan ada timbal balik kasih sayang anak untuk orang tuanya”.
Jadi anak anak yang sholeh ya sayang... apapun itu semoga ibumu bisa sabar dalam mendidik kalian. Dan pada penghujung tahun ini kutulis keinginanku ditahun depan di blog ini untuk memori agar tidak hilang.
Rencana jangka panjang dan dekat
Bismillah...
1. Kendalikan emosi, selalu belajar untuk sabar
2. Jangan banyak mengeluh
3. Hidupkan malam malammu
4. Puasa sunah tunaikanlah
5. Sholat duha kerjakanlah
6. Infak setiap hari rutinkan lah
7. Lemah lembut jauhi ghibah berkata hati hati
8. Kuatkanlah fisik dan hatimu
9. Umroh
10. Hafalan yuuuk
11. Suami pindah ke Jawa
12. Rajin dan semangat mengajar
13. Kembangkan diri dengan menulis
14. Perbanyak membaca buku
15. Didik anak anak teruuuuus semangat
16. Rumah rapi dan tidak menjemukan
17. Jaga kecantikan fisik dan hatimu
18.l

Membangun Literasi Digital Keluarga

Mari kita intip kegiatan anak sulung kita didalam kamarnya, ternyata sedang serius dengan gadgetnya. Kemudian mari berjalan, kita lihat sang...