Minggu, 28 Mei 2017

Tiga amalan jariah Bapak/Ibu Guru



Tiga Amalan Jariah Bapak/ ibu Guru
Oleh: Ayomi Palupi Irawati (Guru di SMP N 8 salatiga)
Guru adalah sosok yang selalu ditunggu, karena maju tidaknya Negara ini juga karena jasa seorang guru. Maka sebagai seorang guru patutlah berbangga hati, karena apa? dengan menjadi guru akan mendapat tiga amal jariah sekaligus. Sungguh sangat beruntung bapak ibu guru kita, semua itu bisa didapat tetapi juga ada syaratnya yaitu semua yang beliau laksanakan sebagai seorang guru harus dilakukan secara ikhlas lillahita’ala. Tentunya tidak sebatas mengajarkan ilmunya saja tapi mendidik agar selain pintar intelektual juga pintar spiritual, social dan emosionalnya.
Bila guru sudah merasa beruntung sekali menjadi seorang guru, karena alasan itu tadi, maka pasti akan melaksanakan tugas dan kewajibannya secara sungguh-sungguh.  Karena untuk meraihnya hal itu bukanlah hal yang mudah.
Pertama; harus mengamalkan ilmunya agar ilmu itu bermanfaat. Supaya ilmu itu dipahami siswa, maka seorang guru harus sabar dan sepenuh hati dalam menyampaikan materi itu artinya guru juga harus kreatif dan inovatif. Itu semua adalah cara supaya siswa tertarik belajar materi yang diajarkan oleh guru. Sehingga ilmu itu dipahami oleh siswanya kemudian berguna untuk bekal kehidupannya sekarang atau suatu saat nanti.
Kedua; Mempunyai anak-anak yang sholih dan sholihah. Guru adalah orangtua siswa di sekolah, itu berarti seorang guru mempunyai banyak anak, selain anak kandungnya sendiri tentunya. Bila guru secara ikhlas mengajarkan, mengingatkan siswa siawinya untuk senantiasa menjadi anak yang baik . Rajin melaksanakan sholat lima waktu dan berdoa, bukankah ketika siswa siswinya mau mengamalkannya doa-doa akan mengalir juga untuk bapak ibu gurunya? Masyaallah alangkah indahnya bila siswa-siswi kita menyebut kita dalam setiap doa-doanya. Maka untuk dapat berada didalam hati siswa, seorang guru harus mendekat dan mengajaknya, menasehatinya dengan tulus untuk melaksanakannya. Dan yang pasti guru juga harus mendoakan siswa-siswinya agar menjadi anak anak-anak yang shalih dan salihah.
Ketiga; sebagian penghasilan yang bisa digunakan untuk shodaqoh jariah. Menjadi seorang guru itu tidak hanya panggilan jiwa akan tetapi juga menjadi profesi yang bisa mendapatkan penghasilan darinya. Bukan rahasia lagi pemerintah menggulirkan dana milyaran rupiah untuk member tunjangan profesi ini. Maka sudah sepantasnya juga sebagai ungkapan rasa syukur bapak ibu guru berlomba lomba mengeluarkan beberapa persen untuk bersodaqoh di jalan Allah.
Maka berbahagialah bapak ibu guru dan terus semangat mendidik anak anak bangsa, ajarkan ilmu kepada siswa siswi kita dengan sepenuh hati, agar ilmu kita bermanfaat. Didiklah mereka agar menjadi anak-anak yang shalih dan salihah. Dan jangan eman mengeluarkan beberapa persen rejeki kita, agar apa yang kita kerjakan tidak sia-sia dan mendapat pahala amal jariah yang akan terus mengalir sekarang sampai nanti dihari kebangkitan yang sudah tidak ada lagi penolong selain amalan-amalan yang kita kerjakan.

1 komentar:

Membangun Literasi Digital Keluarga

Mari kita intip kegiatan anak sulung kita didalam kamarnya, ternyata sedang serius dengan gadgetnya. Kemudian mari berjalan, kita lihat sang...