Rabu, 31 Agustus 2016

Tips mendapat hidayah sekaligus ilmu dari Imam Syafii dan serat Wulangreh pupuh Kinanthi


Tips mendapat hidayah sekaligus ilmu dari Imam Syafii dan serat Wulangreh pupuh Kinanthi
Imam syafii memberikan tips kepada kita agar mendapatkan hidayah sekaligus ilmu, yaitu dengan cara:
1.     Menyepi dikeheningan malam bermunajat pada Allah SWT
2.     Menyedikitkan makan
3.     Tidak bergaul dengan orang yang bodoh yang suka berbicara maksiat
4.     Membenci ahli ilmu yang tidak memiliki adab dan akhlak
Dari syarat-syarat diatas saya kemudian teringat isi dari serat  Wulangreh pupuh Kinanthi, yang merupakan materi pelajaran SMP kelas VIII kurikulum 2013. Ternyata bila kita pelajari lebih dalam terkandung makna yang sama dengan yang diajarkan oleh Imam Syafii. Maka setelah menelaah isinya siswa diharapkan dapat mengambil pelajaran didalamnya. Karena sangat berguna untuk bekal kehidupannya didunia dan akhirat.
Mari kita coba menelaah isi tembang Kinanthi dan kita hubungkan dengan pelajaran yang diberikan oleh Imam Syafii kepada kita agar mendapat hidayah sekaligus ilmu.
Tembang Kinanthi pupuh siji:
Padha gulangen ing kalbu
Ing sasmita amrih lantip
Aja pijer mangan nendra
Kaprawiran den kaesti
Pesunen sarira nira
Sudanen dhahar lan guling
Padha gulangen ing kalbu, latihlah hatimu. Ing sasmita amrih lantip, Supaya hatimu pintar menangkap ilmu. Aja pijer mangan nendra, jangan kebanyakan makan dan tidur. Seperti yang dikatakan Imam Syafii, agar mendapat hidayah sekaligus ilmu salah satunya adalah menyedikitkan makan. Maksudnya adalah makan bila terasa lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Karena faktanya orang yang suka makan banyak sampai kekenyangan akan sulit meresapi ilmu juga sulit terjaga ditengah malam untuk bermunajat kepada Allah. Kaprawiran den kaesti, punyailah jiwa kesatrian. Maksudnya agar kita punya rasa kesatria yaitu mempunyai adab dan akhlak yang baik. Pesunen sarira nira, jagalah badanmu. Sudanen dhahar lan guling, kurangilah makan dan tidur.
Tembang Kinanthi pupuh loro:
Dadiya lakuniraku
Cegah dhahar lawan guling
Lawan aja sukan sukan
Nganggowa sawetawis
Ala watake wong suka
Nyuda prayitnaning batin
Dadiya lakuniraku, Jadikan suatu kebiasaan. Cegah dhahar lawan guling, mengurangi makan dan tidur. Lawan aja sukan-sukan, Jangan terlalu banyak bersuka-suka.Agar kita jangan larut dalam bersuka ria dan foya-foya. Ala watake  wong suka, tidak baik orang yang terlalu banyak bersukaria. Nyuda prayitnaning batin, karena akan mengurangi kewaspadaan hati.
Tembang kinanthi pupuh telu:
Yen wus tinitah wong agung
Yea sira gumunggung dhiri
Aja nyelakaken wong ala
Kang ala lakunireki
Nora wurung ngajak-ajak
Satemah anenulari
Yen wus tinitah wong agung, apabila sudah ditakdirkan menjadi orang besar (sukses/pintar). Ywa sira gumunggung dhiri, janganlah sombong. Aja nyelakaken wong ala, jangan bergaul dengan orang yang tidak baik. Kang ala lakunireki, yang bertabiat jelek. Nora wurung ngajak-ajak, akhirnya bisa menulari. Seperti yang dikatakan Imam Syafii agar jangan bergaul dengan orang yang suka berbuat maksiat. Karena orang yang seperti ini akan menularkan tabiat buruk kepada mereka yang mendekatinya. Ini memberikan nasehat kepada para siswa agar memilih teman bergaul yang baik. Karena sangat banyak anak yang bandel, nakal, itu padamulanya adalah anak yang baik, hanya gara-gara ia berteman dengan anak-anak yang bejat, maka si anak baik inipun ikut-ikutan.
Dari penjelasan yang saya jabarkan diatas bisa kita lihat ternyata dalam isi tembang kinanthi anggitan Paku Buwana IV itu terdapat piwulang yang sarat makna yang tidak akan lekang dimakan jaman nasehat untuk anak-anak remaja jaman sekarang dalam menuntut ilmu dan berteman. Dalam budaya Jawa banyak ilmu yang bisa kita pelajari dan harus kata uri-uri agar tetap lestari. Itulah kenapa di kurikulum 2013 anak-anak diajak untuk menelaah tembang dari Serat Wulangreh yang berisi pitutur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membangun Literasi Digital Keluarga

Mari kita intip kegiatan anak sulung kita didalam kamarnya, ternyata sedang serius dengan gadgetnya. Kemudian mari berjalan, kita lihat sang...