Working Mom should be strong woman
Working Mom should be
strong woman, hehe… "biasane ngomong nggo basa jawa wae kok, apa kuwi artine?" kenapa aku bilang begitu?? Bayangkan saja seorang ibu
yang bekerja di luar rumah tapi juga harus mengerjakan semua pekerjaan rumahnya
sendirian. Itu luar biasa lho… belum pernah kubayangkan sebelumnya betapa
repoootnya, tapi akhirnya kemarin kurasakan juga.
Sore itu di hari Minggu sepulang mudik ke tanah kelahiranku
Sragentina, rumah masih sepi-sepi sedap. Biasanya si Mak Mirah dengar suara
motor kami dari luar langsung bergegas keluar menyambut kami dengan senyumnya
yang sumringah. Tapi sore ini dia belum sampai di rumah, ku telpon ia ternyata
dia sedang sakit dan tidak kuat kemana-mana entah sampai berapa hari lamanya.
Maklumlah emak Mirah sudah tua jadi sering sakit-sakitan.
Kegalauan akhirnya datang menyergap, bagaimana dengan hari
Seninku?? Bagaimana anak-anakku yang lucu itu?? Besok siapa yang momong??.
Hasil diskusi malam itu dengan suamiku, pekerjaan rumah kita kerjakan berdua.
Urusan masak, memastikan pakaian rapi dan bersih, anak-anak itu menjadi tugasku
sedangkan suami bersedia membantu urusan kebersihan rumah. Alhamdulillah pagi
itu berjalan dengan lancar berpacu
dengan waktu karena harus sampai tempat kerja sebelum jam tujuh. Karena
terpaksa si Faqih ku ajak ketempat kerja, sebenarnya gak enak juga sama
pimpinan dan teman-teman. Tapi ini solusinya dari pada aku gak masuk kerja.
Ngajar sambil momong itu sesuatu… (Alhamdulillah Faqih nggak
galau jadi dikasih sepidol dan kertas anteng) Nyetrika sambil momong pun
sesuatu… senin sudah aman, sambil berfikir apa Selasaku juga harus begitu??
Tiba-tiba aku ingat di sekolah mas Faeyz kan ada sekolah bayi, aku bergegas
kesana untuk menanyakan masih boleh gak daftar di akhir semester? Alhamdulillah
BOLEH, satu solusi terpaksa Faqih harus
kami sekolahkan disana. Bukan terpaksa ding,
tapi harus perbarui niat. Karena sesuatu kan sesuai dengan niatnya… Bismillah
ikuti hadits “ Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan muslim
perempuan” dan juga “ tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat”. Sambil
kami berbisik malam itu pada Faqih saat tidur “ adik sekolah ya… cari ilmu dari
kecil, agar jadi anak yang sholeh”, Selasa Faqih sekolah.
Ternyata sehari nggak ada Mak Mirah itu cukup membuat ku bercapek-capek
ria sambil berbalada ala penyanyi dangdut “
masak-masak sendiri, nyuci baju sendiri, nyetrikapun sendiri, ngurus anak
sendiri” sampai jam setengah dua belas malam baru kelar bersihkan dapur,
siapkan keperluan besok pagi dan nyetrika. Salut sama ibu2 di luar sana yang
berjuang lebih berat untuk keluarganya dibandingkan denganku. Itu membuatku
bersyukur dan tersenyum sebelum aku memejamkan mata di pulau kasurku, sembari
berdoa semoga besok bangun pagi dalam keadaan sehat dan kuat untuk beribadah
dan bekerja di hari Selasaku.
# Jaga kesehatan dan kuatkan badanmu
# Sayangi orang2 yang ada di dekatmu tidak terkecuali rewang mu
# Bersyukurlah selalu
# Selalu perbarui niatmu
# Jadi seorang Ibu memang harus begitu
Salatiga,
18 Mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar