Rabu, 03 Mei 2017

The Power Of Emak-Emak



The Power Of Emak-Emak
The power of emak emak sering aku dengar kata kata itu dari adikku, setiap ada ibu-ibu yang mengendarai motor dijalan dengan ngebut, atau lampu reting menunjukkan arah kanan tapi beloknya kiri atau sebalinya, atau mendahului kendaraan lain dengan tidak hati-hati. Pasti adikku akan berkata the power of emak-emak. Memang adikku seorang laki-laki , belum menikah pula. Makanya dia tidak tau betapa rempongnya menjadi  emak-emak. Kalau dengar adikku bilang begitu pasti aku akan bela emak-emak yang kurang hati hati itu. Dia tidak tau alasan kenapa emak-emak kadang suka  begitu,
Banyak lho sebabnya…kenapa emak emak kurang berhati-hati dijalan? Yang pasti banyak kemungkinan yang menjadi penyebabnya;
1.      Mungkin emak-emak tadi kemrungsung, tadi anak-anaknya sulit diajak cekat-ceket sehingga kesiangan akhirnya si emak-emak tergesa-gesa keburu telat absen wajah (heheh… wabil khusus daerah Salatiga)
2.      Setelah absen wajah si emak-emak harus lanjut ngantar si anak kesekolah ( si anak ini lengket banget sama mak nya, gak mau diantar om atau Papanya)
3.      Harus balik lagi ketempat kerja karena ngajar jam pertama…Nah lo, bayangin dong ribetnya mak-mak yang mobilisasinya tinggi macam emak-emak ini.
4.      Sepulang kerja jemput anaknya yang sudah menunggu 30 menitan, lha gimana gak ngebut kalo kayak gini.
Dan masih banyak alasan alasan lainnya yang tidak bisa ku sebut satu satu, itulah emak-emak… jadi kalau dijalan kadang kurang hati-hati ya dimaklumi saja.
Karena aku sendiri kadang juga mengalaminya, seperti pagi ini. Sudah bangun pagi bener sebelum adzan subuh berkumandang, bergegas sholat subuh lanjut masak buat sarapan ( gak tanggung-tanggung masaknya 3 macem lho: sayur bening untuk anak, tumisan untuk para ortu plus goreng mendoan kesukaan si papa). Sudah sangat bersyukur urusan bersih-bersi, cuci-mencuci, jemur-menjemur ada mak Mirah yang siap membantu, kalau tidak ada tambah NGENTHOS bin MARMOS. Masak tlah usai, si anak gak mau dimandiin sama Mak Mirah, berarti harus turun tangan sendiri menggiring si anak-anak lucu ini kekamar mandi. E…Baru mau eksekusi denger ada suara telpon, si Papa telpon “ Sayang buka WA ku ya” sudah adhem ayem hati ini, kukira dia kirim pesan kata-kata cinta pagi ini. Lanjut mandiin anak-anak lagi, selesai terus siapkan baju ganti dulu sambil membuka WA “ Ma tar ke RS bawakan: tas kerja, berkas perkara, baju seragam untuk hari ini, power bank, laptop di cas dulu, sepatu, kaos dalam, kaos kaki dan jangan lupa sarapanku ya…”
Glodhak… Permintaan mendadak dari si papa cukup membuatku syok pagi ini. Kalau bisa protes “ MBOK YAO TADI MALAM BILANGNYA!!!” tapi karena gak mau memperpanjang urusan, nanti malah tambah kesiangan ya sendika dhawuh saja. Waktu sudah menunjukkan pukul enam kurang sepuluh menit. Pake jurus ngebut, memakaikan baju ke anak-anak  sambil lari sana-lari sini, muter sana- muter sini, usap rambutnya dengan stiling jel terus disisiri rambutnya biar ganteng kata mas Pais, semprot minyak wangi biar mangi kata dek Paqih. Tapi SIPP selesai juga waktu sepuluh menit, sambil ngomel-ngomel romantis sama anak-anak mama yang super manis. Urusan dulang-mendulang tadi mau sama Mak Mirah (biasanya nggak mau). Selanjutnya siapkan pesanan si papa, tara… laptop, berkas perkara, seragam, pokoknya semua pesanan papa termasuk sepatu, berhasil kumasukkan kedakam tasnya, MANTABBB…
Jam menunjukkan jam enam lebih lima menit, giliranku menyiapkan diri mandi dll cukuplah waktu limabelas menit. Yup… sudah pukul enam lebih dua puluh menit, siap berangkat. Anakku tadi manis sekali, dipakein sepatu dan helm sama mak Mirah mau ( biasanya ngga mau, pokoknya semuanya mama).
Tiga tas plus tas jinjing berisi sarapan sudah siap di depan pintu, agak bingung mau bawanya bagaimana, tapi karena The Power Of Emak-Emak akhirnya bisa juga membawanya. Tas yang super besar di gendhong, tas yang lumayan besar di slempang samping, tasnya mas Pais dan tas jinjing di taruh di stang kiri, SIPP siap berangkat. Si anak pengennya naik di depan, OK… Alhamdulillah bisa. Brem-brem… agak ngebut dan nggak lupa mulut sambil komat-kamit ngajak si anak hafalan surat pendek dan doa-doa. Jam setengah tujuh tepat sampai di sekolah si anak. Turunkan dari motor kasihkan tasnya, copot helmnya, cipika cipiki kasih semangat masuk ke sekolah sendiri cukup diantar sampai pintu gerbang ajah. Alhamdulillah mendarat dengan selamat ditempat tujuan pertama.
Selanjutnya ke RS ngantar pesanan kang mas tercinta, jam tujuh kurang limabelas menit. Alhamdulillah suamiku sangat pengertian, sudah menungguku di pintu gerbang RS cukup kasihkan tas dan bekalnya nggak perlu ikut masuk kedalam, SIPP selamat lagi di tempat tujuan kedua. Selanjutnya cus ke tempat tujuan berikutnya persis pukul tujuh tepat aku sampai dengan selamat di tempatku mengawasi UNBK.
# Alhamdulillah The Power Of Emak-Emak
# Sukses UNBK
# Ibuk cepet sehat ya…
# Suamiku tercinta n krucilnya… Muah…

Salatiga, 3 Mei 2017


2 komentar:

  1. Gayamuah mak..mak...btw keren mbk..males meh bayangke :)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Membangun Literasi Digital Keluarga

Mari kita intip kegiatan anak sulung kita didalam kamarnya, ternyata sedang serius dengan gadgetnya. Kemudian mari berjalan, kita lihat sang...