Tiga
Amalan Jariah Bapak/ ibu Guru
Oleh: Ayomi Palupi Irawati (Guru di
SMP N 8 salatiga)
Guru
adalah sosok yang selalu ditunggu, karena maju tidaknya Negara ini juga karena
jasa seorang guru. Maka sebagai seorang guru patutlah berbangga hati, karena
apa? dengan menjadi guru akan mendapat tiga amal jariah sekaligus. Sungguh
sangat beruntung bapak ibu guru kita, semua itu bisa didapat tetapi juga ada
syaratnya yaitu semua yang beliau laksanakan sebagai seorang guru harus
dilakukan secara ikhlas lillahita’ala. Tentunya tidak sebatas mengajarkan
ilmunya saja tapi mendidik agar selain pintar intelektual juga pintar
spiritual, social dan emosionalnya.
Bila
guru sudah merasa beruntung sekali menjadi seorang guru, karena alasan itu
tadi, maka pasti akan melaksanakan tugas dan kewajibannya secara
sungguh-sungguh. Karena untuk meraihnya
hal itu bukanlah hal yang mudah.
Pertama;
harus mengamalkan ilmunya agar ilmu itu bermanfaat. Supaya ilmu itu dipahami
siswa, maka seorang guru harus sabar dan sepenuh hati dalam menyampaikan materi
itu artinya guru juga harus kreatif dan inovatif. Itu semua adalah cara supaya
siswa tertarik belajar materi yang diajarkan oleh guru. Sehingga ilmu itu
dipahami oleh siswanya kemudian berguna untuk bekal kehidupannya sekarang atau
suatu saat nanti.
Kedua;
Mempunyai anak-anak yang sholih dan sholihah. Guru adalah orangtua siswa di
sekolah, itu berarti seorang guru mempunyai banyak anak, selain anak kandungnya
sendiri tentunya. Bila guru secara ikhlas mengajarkan, mengingatkan siswa
siawinya untuk senantiasa menjadi anak yang baik . Rajin melaksanakan sholat
lima waktu dan berdoa, bukankah ketika siswa siswinya mau mengamalkannya
doa-doa akan mengalir juga untuk bapak ibu gurunya? Masyaallah alangkah
indahnya bila siswa-siswi kita menyebut kita dalam setiap doa-doanya. Maka
untuk dapat berada didalam hati siswa, seorang guru harus mendekat dan
mengajaknya, menasehatinya dengan tulus untuk melaksanakannya. Dan yang pasti
guru juga harus mendoakan siswa-siswinya agar menjadi anak anak-anak yang
shalih dan salihah.
Ketiga;
sebagian penghasilan yang bisa digunakan untuk shodaqoh jariah. Menjadi seorang
guru itu tidak hanya panggilan jiwa akan tetapi juga menjadi profesi yang bisa
mendapatkan penghasilan darinya. Bukan rahasia lagi pemerintah menggulirkan
dana milyaran rupiah untuk member tunjangan profesi ini. Maka sudah sepantasnya
juga sebagai ungkapan rasa syukur bapak ibu guru berlomba lomba mengeluarkan
beberapa persen untuk bersodaqoh di jalan Allah.
Maka
berbahagialah bapak ibu guru dan terus semangat mendidik anak anak bangsa,
ajarkan ilmu kepada siswa siswi kita dengan sepenuh hati, agar ilmu kita
bermanfaat. Didiklah mereka agar menjadi anak-anak yang shalih dan salihah. Dan
jangan eman mengeluarkan beberapa
persen rejeki kita, agar apa yang kita kerjakan tidak sia-sia dan mendapat
pahala amal jariah yang akan terus mengalir sekarang sampai nanti dihari
kebangkitan yang sudah tidak ada lagi penolong selain amalan-amalan yang kita
kerjakan.