Salah
satu pekerjaan rumah yang tidak akan pernah ada habisnya adalah menyetrika.
Selama kita menginginkan pakaian yang kita kenakan itu rapi bebas kusut, ya mau
tidak mau harus menyetrikanya. Bagi Sebagian ibu-ibu menyetrika adalah sebuah
pekerjaan yang sangat menyebalkan karena menguras banyak waktu dan tenaga. Namun
tenang saja bagi ibu-ibu yang malas dengan semua urusan pergombalan, ada
banyak pilihan agar terbebas dengan aktivitas ini, misal diserahkan pada jasa binatu
yang telah menjamur disekitar kita. Tidak menutup kemungkinan juga banyak
ibu-ibu yang lebih puas bila pakaian keluarga dikelola sendiri, mulai dari
mencuci, mengeringkan, dan menyetrika dikerjakan sendiri di rumah. Karena beralasan dengan mengelola sendiri
kebersihan pakaian keluarga pakaian akan lebih bersi, rapi dan efisien.
Bagi
ibu-ibu yang masih setia dengan urusan ini, ada beberapa tips agar dalam proses
menyetrika dapat berjalan dengan cepat, mendapat hasil setrikaan yang rapi dan
mendapat bonus inspirasi.
Pertama,
jemurlah dengan rapi karena dengan menjemurnya secara rapi akan mengurangi
lipatan-lipatan pada pakaian, sehingga akan mempermudah saat menyetrikanya. Ilmu
yang diberikan oleh Simbah Kakung saya yang memberikan contoh kepada saya saat
masih belajar menjemur pakaian pertama kali “Menawa memeni kuwi sing rapi, dikebutke
dhisik, dijereng, adhepe dipadhakake, gulone aja di paske tekane srengenge” kalau
dalam Bahasa Indonesia menjemur pakaian itu yang rapi, dikibaskan dulu,
direntangkan, hadapkan kearah yang sama, kerah baju jangan diarahkan kearah matahari
dengan harapan kerah baju tidak berubah warna terkena paparan sinar matahari
terlalu lama.
Kedua,
setelah pakaian kering segera angkat dari jemuran kemudian dilipat dengan rapi.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kerapian pakaian, selain itu hawa panas yang
masih tersisa pada pakaian saat dijemur akan memberi keuntungan yaitu menambah
kerapian lipatan sehingga lebih mudah disetrika. Ruangan yang biasanya kita
gunakan untuk menyimpan pakaian pasca diangakat dari jemuran akan terlihat rapi,
ruangan terbebas dengan tumpukan baju yang belum disetrika. Sehingga akan
terbebas juga dari sarang nyamuk, perlu diketahui juga bahwa nyamuk sangat suka
ngumpet dibalik tumpukan baju lho.
Ketiga,
disiplim membagi waktu dengan meluangkan waktu kurang lebih tigapuluh menit
sampai satu jam perhari. Benar atau benar ibu-ibu? Bila Semua pekerjaan itu
harus kita lakukan dengan istiqomah? Termasuk menyetrika baju. Bila kita
menunda-nundanya akan bertambah pula pekerjaan kita diakhir minggu. Jadi ketika
kita sudah menjadwalkan misalnya empat puluh menit untuk menyetrika, harus kita
gunakan waktu itu sebaik-baiknya untuk menyetrika. Bila ternyata dengan empat
puluh menit belum selesai, ya matikan saja setrikaan kemudian besok bisa
dilanjut lagi. Saya yakin hal ini tidak akan membuat kita kelelahan, berbeda
bila kita harus menyetrika berjam-jam. Perlu dicoba dan dipraktikkan ya ibu-ibu,
menyetrika baju yang sudah dilipat sebelumnya akan memberikan efek mudah
disetrika dan lebih rapi hasil setrikaannya.
Keempat,
mendapat inspirasi dari proses berdiam diri saat menyetrika. Saat kita sedang
menyetrika, biasanya kita dapat berfikir jernih. Karena saat itu kita tidak
sedang mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu. Hanya satu pekerjaan saja
yaitu menyetrika, jadi kita bisa sambil berfikir ide-ide baru. Misal
mereka-reka masakan yang akan kita berikan ke si Kecil, mereka-reka ide
kreativitas belajar bersama anak-anak, atau mereka-reka sebuah cerita yang
setelah selesai menyetrika bisa kita tulis menjadi sebuah cerita. Seperti saya
menulis tips ini, ide ini saya temukan saat tadi saya sedang menyetrika. Dan terakhir
selamat mencoba, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar