Rabu, 12 Oktober 2016

Kau Istriku bukan bidadariku



Menyakitkan bukan? seorang istri tapi bukan bidadari di hati suami?? Bagi seorang istri ini sangat menyakitkan.   Ini terjadi bila suami itu tidak bersyukur atas apa yang ada dalam diri istrinya. Hanya melihat kekurangan istri saja, apa lagi sampai membandingkan dengan wanita-wanita yang bukan istrinya.
Kau istriku bukan Bidadariku, judul khutbah Jumat yang disampaikan ustadz Arifin Badri, LC. MA. Yang saya baca tadi pagi, dalam khotbahnya beliau menerangkan dan menasehati para suami untuk memahami dan menerima apa yang ada dalam diri istrinya. Dalam biduk rumah tangga tidak selamanya mulus tanpa sandhungan, seiring bertambahnya usia pernikahan akan terlihat semua sikap asli yang dimiliki suami atau istrinya. Dan tidak sedikit yang setelah mengetahuinya kemudian meremehkan pasangannya. Padahal sikap ini termasuk sikap yang dilarang agama.
“ Tidak pantas bagi lelaki yang beriman untuk meremehkan wanita yang beriman. Bila ia tidak menyukai satu perangai darinya, pasti ia puas dengan perangainya yang lain” (HR. Muslim)
Maka untuk bahagia hanya ada satu kata “bersyukur” itu kuncinya.
Kecewa dengan istri yang kurang pandai memasak? Tak perlu khauwatir, karena istrimu adalah istri yang penyayang dan perhatian. Kurang puas dengan istri yang tak pandai mengurus rumah atau kurang penyabar? Tidak usah berkecil hati karena ia begitu cantik rupawan dan selalu memikat hatimu, juga menyejukkan pandanganmu. Atau merasa berkecil hati karena istrimu kurang cantik? Segera besarkan hatimu, karena istrimu subur dan seorang ibu yang baik sehingga dirimu punya banyak keturunan yang sehat sholih dan shalihah.
Bersyukur atas semua yang ada pada pasangan itu adalah keharusan, bagi para suami  dirimu adalah  pemimpin didalam keluarga. Pemimpin wajib memberikan nasehat bila istrinya tidak sesuai dengan apa yang menjadi  aturan agama. Termasuk membahagiakan suami adalah kewajiban yang disyariatkan agama, maka bila istri kurang dalam melayani, kurang rapi dan wangi, atau bila tidak secantik dulu. Maka nasehatilah dengan lembut tanpa membuatnya sakit hati. Kalau istri sudah berusaha semaksimal mungkin kok belum sesuai dengan keinginanmu maka bersyukurlah dan terimalah apa adanya dia. Jadikan istrimu juga bidadari di hatimu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membangun Literasi Digital Keluarga

Mari kita intip kegiatan anak sulung kita didalam kamarnya, ternyata sedang serius dengan gadgetnya. Kemudian mari berjalan, kita lihat sang...